Tuesday, March 20, 2007

LINUX BASIC, Bagaimana menggunakan command prompt di Linux

Command-command Linux

Ketika anda memasukkan satu command di Linux, anda mengetik satu command pada satu prompt dan kemudian menekan tombol enter. Command dapat terdiri lebih dari satu kata, beberapa juga memerlukan switches (yang dapat merubah perilaku command tersebut) dan/atau nama dari satu atau beberap file (yang memberitahukan pada command tersebut pada data mana perintah akan dijalankan).

Mari melihat contoh command yang ditunjukkan disini:

$ ls -l sample.doc

Command-command Pada Sistem Linux Bersifat Case-Sensitive

Salah satu hal penting yang perlu diingat mengenai menjalankan command di lingkungan Linux/Unix-like adalah bahwa kesemuanya menerapkan case-sensitive. Dalam lingkungan DOS, anda dapat mengetik DIR atau dir atau bahkan Dir dan mendapat output yang sama, tapi tidak demikian dalam lingkungan Linux. Linux tidak akan mengerti jika anda mengetik LS sementara yang dimaksud adalah command ls untuk me-list file-file anda. Dengan hal yang terkait nama file, anda bahkan harus lebih berhati-hati, karena file-file dengan nama yang nyaris sama (dengan perbedaan pada huruf besar dan kecil) dapat diletakkan di directory yang sama, bahkan jika file-file tersebut memiliki isi yang berbeda, misal file Cookie_Recipe dan cookie_recipe dianggap berbeda oleh Linux, sementara bagi kita kedua file tersebut sekilas nampak sama dengan perbedaan hanya pada huruf besar.

Panduan terbaik untuk hal ini adalah sebagai berikut: hampir semuanya di Linux ditulis menggunakan huruf kecil, jadi hindari penggunaan huruf besar dalam penamaan file.

Command Prompt yang Bervariasi
Jika shell Linux siap menerima command, anda dapat melihat command prompt. Sebagaimana dalam lingkungan DOS, command prompt pada Linux dapat berbeda. Sebagai contoh, ketika anda log in sebagai root, default command prompt adalah tanda pound (#), tetapi jika anda log in sebagai user biasa (seperti user hermie), prompt berubah menjadi tanda dollar($).

Bash menggunakan prompt yang berbeda untuk memberi clue pada user mengenai privilese yang dimiliki oleh user tersebut.

Perhatikan benar-benar prompt yang sedang aktif, supaya tidak sampai terjadi anda tidak secara sengaja menghapus file-file penting ketika log in sebagai root dengan privilese superuser.

Biasanya lebih penting lagi untuk memperhatikan prompt ketika anda menggunakan command su (switch user), yang memungkinkan anda untuk secara temporer bertindak selaku root, sementara anda saat itu sedang log in sebagai user biasa. Perhatikan bagaimana prompt berubah pada contoh berikut ini (input dari user menggunakan huruf yang di-bold)

$ who am i
hermie

$ su - root
Enter password for root: xxxxxxx

# who am i
root

# exit

$ who am i
hermie

pada contoh ini, memasukkan command who am i memberitahu kepada anda, pada saat tersebut dianggap sebagai apakah anda oleh sistem Linux, yaitu sebagai user hermie. Kemudian command su – root merubah menjadi user root (prompt sekarang berubah menjadi tanda pound #). Command exit membawa anda keluar dari account root dan menjadikan anda kembali log in sebagai hermie, dan prompt berubah tanda menjadi tanda dollar, $. (Cek bagian command Linux yang penting, untuk info lebih jauh mengenai command su).

Contoh tadi menggunakan prompt dan command who am i untuk menunjukkan pada user yang sedang log in, tetapi ada cara lebih baik yaitu dengan meng-kustomisasi simbol prompt. Sebagai contoh command berikut ini:

PS1="\u \$ "

Akan merubah prompt sehingga menampilkan user name (\u), diikuti tanda atau simbol dollar (atau simbol pound, jika anda seorang superuser). Anda dapat menggunakan karakter lain, untuk memasukkan waktu sekarang, tanggal, atau direktori mana kita sedang bekerja (\t, \d, atau \w). berikut ini contoh bagaimana menggunakan options-options tadi.

PS1="\t \$ " yields 09:15:24 $.

PS1="\u (\d) \$ " yields hermie (Wed Nov 4) $.

PS1="\u (\w) \$ " yields hermie (/home/hermie) $.

Semua command diatas ini digunakan untuk men-set variable PS1 (prompt string no. 1) dengan karakter string tertentu. Bash shell menginterpretasikan nilai PS1 tiap kali melakukan build string prompt.

Pada bagian “Variabel Lingkungan”, anda akan belajar lebih lanjut mengenai variabel khusus seperti PS1 dan bagaimana men-set nilai-nilai tersebut secara otomatis tiap kali anda log in.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home